July 20, 2010

Bhagasasi

Kebetulan, mulai saat ini, saya memutuskan untuk menetap di Bekasi. Secara penasaran, berusaha mencari-cari tahu tentang sejarah Bekasi, banyak hal yang saya temui. Berdasarkan beberapa postingan tentang sejarah Bekasi, berikut ini secara garis besar akan saya tuturkan kembali.
Pada masa Kerajaan Tarumanegara, yang masih menggunakan bahasa sansekerta, wilayah ini disebut sebagai Candrabhaga, yang artinya adalah 'bagian dari bulan'. Ini sesuai dengan isi pada prasasti tugu yang ditemukan didaerah Cilincing. Kemudian pada masa kerajaan selanjutnya, yang sudah menggunakan campuran bahasa jawa, 'bagian dari bulan' ini diartikan menjadi Bhagasasi. Kemudian pada perkembangannya, penyebutan Bhagasasi menjadi Bhagasi. Dan pada masa penjajahan Belanda, Bhagasi menjadi Baccasie. Ini diperkuat dengan pernah ditemukannya plang nama Baccasie pada stasiun Lemahabang. Dan akhirnya sampai sekarang kita menyebutnya tetap sebagai Bekasi.


Bekasi pada jaman penjajahan Belanda, masuk kedalam wilayah dari kewedanan (sekelas kabupaten) Jatinegara, dibawah naungan pemerintahan Batavia. Lalu pada sekitar tahun 50-an, oleh KH. Noer Ali, pahlawan nasional putra asli daerah, Bekasi kemudian memisahkan diri dari Jatinegara. Dan pada akhirnya pada masa orde baru, diikutkan kepada provinsi Jawa Barat.
Nah, terlepas dari perjalanan panjang sejarah, jika ingin melihat realita yang ada, kini Bekasi dihadapkan pada pilihan rumit. Setelah perkembangan wilayah yang sangat drastis, dengan jumlah penduduk yang terus membengkak, dan dengan pendapatan asli daerah yang kurang terserap untuk daerah sendiri, dan juga sebagai wilayah yang mempunyai posisi penting terhadap ibukota, Bekasi harus memilih. Akan tetap menjadi bagian dari provinsi Jawa Barat, atau merapat kembali ke Jakarta, atau ikut ajakan Bupati Bogor mendirikan Provinsi Bogor Raya, bersama Depok, Bogor, dan Sukabumi.
Apapun alasan yang dipilih oleh para petinggi untuk wilayahnya, harus benar-benar berdasarkan pertimbangan untuk mensejahterakan rakyat dan kemajuan wilayah. Jangan hanya berebut pada pembagian potongan-potongan kue baru.
Mari, majukan Bekasi.

No comments:

Post a Comment